Budaya workaholic yang mendarah daging
di Jepang, kini menjadi masalah tersendiri yakni pertumbuhan penduduk usia
produktif yang lambat. Etos kerja tinggi yang dianut oleh para warga Jepang,
bahkan tak sedikit dianggap sudah terlalu berlebihan. Pasalnya, kebanyakan
mereka sudah kecanduan bekerja hingga melupakan liburan, mengambil cuti,
apalagi sekedar melakukan hal yang membuang waktu. Orang muda Jepang juga lebih
banyak menikmati bekerja ketimbang menikah dan memiliki anak.
Hal lainnya, semakin banyak lansia yang
hidup sendiri di Jepang. Tentu saja, kesepian mudah sekali menyerang para
lansia yang hidup seorang diri. Tak kehabisan akal, kreator robot di Jepang
memiliki inisiatif untuk membuat sebuah robot bayi bernama Smiby yang
didesain untuk menemani para lansia yang merasa kesepian.
Robot bayi bernama Smiby ini didesain
dan dikembangkan oleh profesor robotik dari Universitas Chukyo Nagayo
yaitu Masayoshi Kano, bekerja sama dengan perusahaan Togo
Seisakusyo di Togo, Prefektur Aichi. Robot bayi ini sudah mulai dipasarkan
sejak 15 Januari 2015 kemarin.
Para lansia nantinya bisa memperlakukan robot ini
selayaknya bayi manusia. Smiby dibekali dengan sensor yang bisa merespon
sentuhan orang. Ia akan tertawa ketika dipeluk, dan menangis jika ditinggal.
Jika ditinggalkan dalam waktu yang cukup lama, sang “bayi” Smiby akan tertidur
melalui sebuah program yang sudah disetting oleh para pembuat robot ini.
Ada juga ekspresi gembira yang
ditunjukan oleh “bayi” robot ini. Lampu Led berawarna merah muda akan menyala.
Bayi robot ini dibuat menggunakan 500
bunyi suara bayi yang sudah direkam dalam waktu 6 bulan oleh para peneliti.
Berdasarkan penelitian yang dilakukan dan klaim para pembuat, Robot ini bisa
mengobati kesepian 5 dair 9 lansia yang mengasuhnya.
Untuk mendapatkan Smiby si “robot bayi”,
para calon pengasuh harus membelinya dengan banderol 68.000 Yen atau berkisar 7
jutaan. Sementara, pihak pembuat memberikan sampel secara gratis untuk
fasilitas perawatan lansia di Jepang.
0 komentar:
Posting Komentar